Skip to main content
20 Cara Instal Ulang Laptop Paling Mudah Dilakukan
Laptop merupakan salah satu perangkat
yang dibutuhkan oleh kebanyakan orang saat ini.
Peran laptop yang bisa
menjadi “komputer” yang bisa dibawa kemana-mana membuat perangkat ini
adalah perangkat komputasi utama masyarakat masa kini. Seiring waktu,
produsen laptop mengeluarkan produk laptop terbaru dengan keunggulan
baru, seperti penggunaan OS terbaru, penggunaan SSD (Solid State Drive),
USB 3.0, layar yang lebih jernih, serta ketebalan laptop yang semakin
tipis.
Kadang kala, ada saja masalah pada OS (operating system) yang membuat
kinerja laptop kita menjadi tidak baik. Masalah tersebut bisa
diakibatkan oleh beberapa hal, umumnya diakibatkan oleh virus. Memang,
masalah virus pada komputer bisa tertangani dengan cara menginstal
antivirus di laptop kita. Namun, seiring perkembangan zaman, virus
komputer bisa membuat OS laptop bisa semakin bermasalah. Jika sudah
begitu, salah satu cara untuk menghapus virus malware
pada OS yang sudah terinstal di laptop harus diinstal ulang agar virus
komputer yang menjangkiti laptop bisa hilang. Seringkali, untuk
mengatasi segala permasalahan OS pada laptop, instal ulang menjadi cara
pamungkas untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Jika laptop Anda kebetulan sedang membutuhkan penanganan instal
ulang, Anda sedang membaca artikel yang tepat. Pada kesempatan kali ini,
kami akan membahas mengenai cara instal ulang laptop. Hal yang patut
Anda perhatikan adalah, cara yang akan kami tunjukkan kali ini
diperuntukan bagi pengguna OS Windows Vista/7/8/8.1/10. Jika Anda
pengguna Windows XP atau Linux, Anda bisa menyesuaikan beberapa poin
pada cara-cara yang akan kami bahas. Oh iya, pastikan Anda sudah tahu perbedaan Linux dengan Windows yah. Baiklah, tanpa basa-basi, berikut kami mulai bahas.
1. Back-Up Data Anda di OS Lama
Sebelum Anda menginstal ulang, back-up dulu semua data yang tersimpan
di laptop Anda, khususnya yang disimpan pada partisi C. Alasannya
karena partisi ini akan diformat ketika akan diinstal ulang untuk
diinstal dengan OS baru. Anda bisa menggunakan keping CD-RW, CD-R,
DVD-R, DVD-RW, flash disk, atau harddisk eksternal terbaik Anda
sebagai tempat penyimpanan data backup-an Anda. Agar mudah menemukan
file-file backup setelah diinstal ulang, buatlah folder terpisah pada
media penyimpanan yang Anda gunakan tersebut.
2. Colokkan Charger Laptop Anda ke Sumber Listrik
Instal ulang laptop kadang membutuhkan waktu yang cukup lama. Untuk
mencegah daya baterai laptop habis ketika proses instal ulang sedang
berjalan, sebaiknya colokkan charger laptop Anda ke sumber listrik. Baik
ketika baterai sedang penuh atau hampir penuh. Kalau sudah mau habis,
yah ga usah dikasih tau lagi kan?
3. Siapkan Instalan OS Baru
Namanya juga instal ulang, berarti Anda harus menyiapkan perangkat
instalan untuk OS yang akan Anda instal. Jika Anda sudah membeli CD
instalan OS laptop Anda, baik secara resmi (original) atau versi
bajakan, maka Anda cukup siapkan itu saja. Namun, jika Anda hanya
memiliki soft copy dari instalan OS laptop Anda, maka Anda harus
menggunakan flash disk yang dijadikan sebagai media instalan OS Anda.
Untuk membuat media instalan OS dari flash disk, Anda perlu menyiapkan:
- sebuah flash disk berukuran minimal 8 GB
- software “burning” file image disk ke flash disk (Contoh: Windows 7 Download Tool, Win to Flash)
Sebagai informasi, biasanya soft copy dari instalan OS berupa image
disk dalam format ISO (berekstensi .iso). Setelah ketiga alat di atas
telah siap, maka Anda ikuti cara bootable flashdisk di bawah ini:
- Instal software “burning” image disk ke flash disk
- Colokkan flashdisk ke laptop
- Buka software pembaca file image disk
- Pilih file ISO yang akan “di-burn”
- Pilih flashdisk yang akan dijadikan media instalan OS
- Pilih Start Over pada software
- Tunggu hingga proses pembuatan media instalan OS selesai
- Jika sudah selesai dan flash disk akan digunakan untuk media
instalan OS di laptop lain, cabut flash disk dengan baik dan benar
menggunakan Safety Eject Removable Media
- Namun jika akan digunakan untuk media instalan OS di laptop yang sama, jangan cabut flash disk-nya.
Oh iya, pastikan instalan OS yang akan Anda instal sesuai dengan
kemampuan laptop Anda, khususnya pada bit yang dipakai, apakah 32 atau
64 bit. Pastikan Anda sudah tahu perbedaan Windows 32 bit dengan 64 bit.
4. Restart Laptop Anda
Untuk memulai proses instal ulang, Anda harus keluar dari segala
kegiatan di OS lama Anda. Oleh karena itu, tutup semua aplikasi yang
masih terbuka pada laptop dan simpan semua data yang masih dikerjakan
pada OS lama. Setelah sudah, baru Anda bisa me-restart laptop Anda.
5. Masuk ke BIOS Laptop Anda
Setelah laptop Anda sudah restart dan memunculkan logo produsen
laptop, segera tekan tombol tertentu untuk masuk ke pengaturan BIOS.
Tombol untuk masuk ke pengaturan BIOS bermacam-macam, tergantung
produsen laptop. Contohnya, salah satu cara masuk BIOS laptop HP
adalah dengan menekan tombol Esc. Ada juga beberapa produsen laptop
yang menggunakan tombol F2, Fn + F2, atau F1. Jika Anda bingung, lihat
saja pada bagian bawah layar ketika laptop menunjukkan logo produsen
laptop. Pastikan laptop Anda tidak memiliki gejala komputer tidak bisa masuk BIOS.
6. Masukkan Media Instalan OS ke Laptop
Sebelum mulai mengatur di BIOS, masukkan dulu media instalan OS
laptop Anda. Jika media instalan berupa keping CD atau DVD, masukkan ke
CD/DVD Drive di laptop Anda. Jika media instalannya berupa flash disk,
maka colokkan ke port USB di laptop Anda. Poin ini harus diikuti jika
Anda menggunakan flashdisk agar ketika mengatur urutan boot di BIOS,
flash disk Anda terbaca.
7. Atur Urutan Booting Melalui CD / Flash Disk menjadi Urutan Pertama
Pada pengaturan BIOS, masuklah ke tab Boot atau Boot Device. Lalu
pilih Boot Device Choices atau menu untuk memilih urutan boot device.
Biasanya, pada urutan pertama, adalah hard drive. Ubahlah urutan CD/DVD
atau Flash Disk menjadi urutan pertama. Jika sudah, simpan pengaturan
BIOS. Lalu, keluar dari tampilan BIOS.
8. Tekan Sembarang Tombol
Setelah Anda keluar dari tampilan BIOS dan logo produsen laptop sudah
muncul, nanti akan muncul tulisan “Press any key to boot from CD or DVD
. . .”. Nah, sesuai dengan petunjuk
pada layar, tekan sembarang tombol
pada keyboard untuk masuk ke menu instalasi OS.
9. Memulai Instal Ulang
Pada bagian ini, pilih English pada pilihan Language; Indonesian
(Indonesia) pada pilihan Time and currency format; serta US untuk
pilihan Keyboard or input method (biasanya sudah terpilih secara default ketika
memilih bahasa). Kemudian pilih Next. Dan kemudian pilih Instal Now.
Lalu ketika di tampilan ketentuan lisensi (licence terms), centang “I accept the license terms” lalu klik Next.
10. PIlihan Instal Ulang
Anda akan dihadapkan pada dua pilihan, yaitu Upgrade atau Custom.
Pada bahasan kali ini, kami akan banyak membahas pada pilihan Custom.
Jadi, pilihlah Custom.
11. Pilihan Partisi
Sekarang kita memasuki tahap yang cukup membingungkan dalam instal
ulang (sebenarnya mudah jika Anda paham). Pada bagian ini, Anda akan
memilih di partisi mana OS baru Anda akan diinstal. Jika Anda berniat
untuk menghapus semua data pada OS lama, maka pilih partisi OS lama Anda
(biasanya pada type akan bertuliskan “System”), lalu pilih Drive
Options, kemudian pilih Format. Klik OK untuk melanjutkan dan tunggu
proses format partisi OS lama Anda.
Jika sudah, selanjutnya Anda bisa menghapus partisi “system reserved”
dan partisi yang baru saja Anda format. Biasanya, setelah dihapus,
kedua partisi tersebut melebur menjadi “unlocatted space”. Dari alokasi
tersebut, Anda bisa membagi lagi besaran partisi untuk OS baru Anda.
Baru setelah semua alokasi “unlocatted space” telah habis, Anda pilih
partisi yang telah Anda bagi. Lalu, pilih Next.
Atau jika Anda malas untuk membagi-bagi lagi partisi, Anda cukup pilih saja partisi yang baru Anda format. Lalu pilih Next.
Setelahnya, tunggu proses instalasi OS Anda hingga muncul tulisan “Restarting in 10 seconds…”
12. Setelah Restart
Setelah laptop restart, maka akan muncul lagi tulisan “Press any key
to boot from CD or DVD . . .”. Untuk kali ini, Anda jangan menekan
tombol apapun pada keyboard. Setelah tulisan hilang dan tampilan booting
OS baru Anda muncul, maka Anda harus menunggu kembali kelanjutan proses
instalasi OS baru Anda hingga muncul tampilan baru.
13. Atur Nama Pengguna dan Nama Komputer
Tampilan baru setelah proses instalasi OS baru selesai adalah
mengatur nama pengguna dan nama komputer. Untuk bagian ini, ketiklah
nama sesuai keinginan Anda. Lalu, klik Next.
14. Atur Password OS Laptop
Lalu, Anda akan diminta untuk mengatur password untuk masuk ke OS.
Jika Anda tidak ingin OS laptop Anda di-password, Anda tidak usah
mengisi apapun dan langsung klik Next. Sedangkan jika Anda ingin
menambahkan password untuk masuk ke OS laptop Anda, aturlah password
sesuai keinginan Anda. Pastikan password tersebut mudah diingat. Jangan
lupa juga untuk mengisi Password Hint untuk membantu Anda jika
sewaktu-waktu Anda lupa password OS laptop Anda.
15. Masukkan Product Key
Ketikkan product key OS laptop Anda. Pastikan tidak ada salah satu
karakter yang salah. Lalu, hapus centang pada “Automatically activate
Windows when I’m online”. Lalu klik Next.
Tetapi jika Anda tidak memiliki product key, Anda cukup klik Next saja.
16. Windows Update
Pada bagian ini, jika OS Anda adalah original, maka pilihlah “Use
recommended settings”. Tetapi jika tidak, pilih “Ask me later”. Lalu,
klik Next.
17. Atur Waktu dan Tanggal Laptop
Pada bagian ini, pastikan jam dan tanggal pada laptop sama dengan
waktu Anda sedang menginstal ulang. Jika sudah yakin, klik Next.
18. Pilihan Jaringan
Jika Anda terkoneksi pada jaringan internet (atau jaringan lokal)
maka Anda akan dihadapkan pada pilihan jaringan yang Anda gunakan. Pilih
Public Network.
Namun jika Anda tidak terkoneksi dengan internet, maka biasanya
Windows akan memindai sinyal wi-fi di sekitar laptop Anda. Jika Anda
malas untuk mengkoneksikan laptop Anda dengan wi-fi, Anda bisa pilih
Skip. Atau jika Anda malah ingin sebaliknya, maka pilih access point
yang menjadi sumber koneksi internet Anda.
19. Masuk ke OS Laptop Anda
Jika sebelumnya Anda mengatur password untuk masuk ke OS, maka
masukkan password tersebut. Lalu tekan Enter pada keyboard atau klik
tombol panah pada layar. Selamat, kini laptop Anda telah diinstal ulang.
20. Instal Driver Komponen Laptop Anda
Setelah OS telah diinstal ulang, langkah selanjutnya adalah
menginstal driver untuk komponen-komponen laptop Anda. Biasanya driver
yang sangat dibutuhkan adalah driver sound, video, LAN, wireless
network, touchpad, bluetooth, dan chipset.
Jika saat Anda membeli laptop Anda sudah mendapatkan CD driver, maka
masukkan CD tersebut ke dalam CD Drive pada laptop Anda. Namun, jika
Anda tidak punya, Anda bisa mendownloadnya dari situs resmi produsen
laptop Anda. Setelah didownload, instal driver tersebut.
vakep info tapi kecil bgt tulisanya gedein lagi bos
ReplyDeleteinfo bgtt nih
ReplyDeletecakep maksudna
ReplyDelete